Kamis 26 januari 2016, bertempat di kantor BEM pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa STAI Attanwir priode 2016-2017 menjalankan program kerja dari kementrian agama yaitu diskusi, diskusi kali ini mengangkat tema ''menangkal radikalisme agama dengan islam nusantara'' pengambilan tema tersebut beralasan melihat kondisi yang terjadi akhir-akhir ini di masyarakat dan di media-media elektronik maupun cetak santer di beritakan, kami sebagai mahasiswa sudah selayaknya mengambil sikap dalam permasalahan ini dengan cara mendiskusikanNya, jelas presiden BEM STAI Attanwir.
Diskusi kali ini di ikuti sekitar 12 mahasiswa, dan di pimpin oleh seorang fasillitator M. yusuf ansori dari program study BKI semester 8, sebelum berdiskusi yusuf pangilan akrabnya membagi-bagikan isi materi yang akan di sampaikan berbentuk selembaran kertas, dan kemudian dalam diskusi yusuf meminta agar teman-teman aktif untuk saling berpendapat dalam menanggapi radikalisme sara yang kemudian di kaitkan dengan islam nusantara seperti yang ada dalam selembaran.
Walaupun diskusi ini hanya di ikuti oleh sedikit peserta tapi diskusi tetap berjalan dengan seru dan saling adu argumen antar peserta diskusi. Hal ini tidak lepas dari pentingnya seorang fasillitator dalam berdiskusi yang bertugas mengarahkan diskusi agar tepat sasaran sesuai dengan isi tema.
''Kita harus tetap melaksanakannya walaupun hanya sedikit yang hadir kita tetap berdiskusi, karena diskusi adalah salah satu ciri yang paling menonjol dari dalam diri mahasiswa selain membaca dan menulis. Walaupun saya sedikit kecewa karena dari mahasiswa di kampus kita ternyata kurang berminat dengan kegiatan berdiskusi, meskipun saya yakin banyak dari mereka mengerti akan manfaat berdiskusi hari ini bisa menjadi contoh.'' ujar salah seorang peserta diskusi.
reporter: kementrian agama badan eksekutif mahasiswa stai attanwir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar